Senin, 27 Oktober 2008

Pembangunan Ruang Operasi RSUD Mangkark, PAD 2008 Pemkab Turun 11 M

KEDIRI-Akibat belum selesainya pembagunan ruang operasi RSUD Pare dan ruang Hemodialisa (cuci darah), yang dihentikan oleh Pemkab Kediri tahun 2007 silam karena adanya aktivitas Gunung Kelud, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kediri turun hingga sebelas milyar rupiah.
Menurut Anggota DPRD Kabupaten Kediri, Lutfi Mahmudiono, ruang cuci darah dan ruang operasi rumah sakit pelam Pare, sangat mendukung pemasukan PAD “Belum selesainya ruangan operasi RSUD Pare ini, kita oerkirakan penurunan pemasaukan PAD, sebesar 10 miliar, hal tersebut dilihat dari data target PAD 2008, dari RSUD Pare sebesar Rp. 24 miliar, namun yang tereliasasi hanya Rp. 13 miliar, sebelumnya PAD sudah berkurang Rp. 1 miliar, karena adanya pemisahan RSUD dan Akper Pare, yang sudah membentuk yayasan sendiri, sehingga jumlah total penurunan sebesar sebelas milyar rupiah” ujar Lutfi Mahmudiono anggota DPRD komisi D.

Untuk itu kalangan dewan meminta agar pembangunan perombakan ruang operasi RSUD Pare, harus segera dilanjutkan dan diharapkan tahun 2008 ini harus selesai. Padahal perombakan ruang operasi yang sedianya sudah dianggarkan melalui APBD 2007, sebesar Rp. 8 miliar tersebut harus selesai awal tahun 2008, tapi dalam kenyaataannya hingga sekarang belum seleasai, malahan sekarang pembagunannya dihentikan.

Sebelumnya menurut, Lutfi perombakan total ruang operasi RSUD Pare, karena dinilai ruangan operasi, tidak memenuhi syarat, baik dari sektor ukuran ruangan, fasilitas dan peralatan, sehingga perlu untuk diperbaiki. Sehingga dengan masih diperbaikinya ruangan operasi tersebut, untuk sementara dipindahkan di kamar

Lebih lanjut, sebenarnya Komisi D Kabupaten Kediri, yang membidangi masalah kesehatan, mengusulkan kepada Pemkab Kediri untuk membangun Rumah sakit yang representastif dan layak, karena dinilai RSUD Pare sudah terlalu padat, sarana dan parsarananya sudah tua, serta dengan pembangunan RSUD yang baru akan lebih mudah dijangkau masyarakat sekitar. “Lebih baik Pemkab Kediri, membangun lagi Rumah sakit lagi yang lebih layak, dari pada merombak RSUD Pare yang sudah padat selain nantiinya rumah sakit yang baru akan lebih dekat dengan masyarakat,”ujar Lutfi. (nal)
=======
Hanya Dua Saksi Hadir Rapat Pleno KPU Kota Kediri
Golput Duduki Urutan Kedua
KEDIRI - KPUKota Kediri secara resmi menetapkan pasangan Samsul Ashar dan Abdullah Abubakar sebagai Walikota dan Wakil Walikota Kediri, periode 2009-2014. Pasangan yang diusung koalisi PAN, PPP dan PDS tersebut unggul telak atas 7 pesaingnya. Namun dalam acara tersebut hanya didatangi 2 saksi saja, yakni dari SAS dan Riza.Ketua KPU Kota Kediri, H.Agus Rofik, dalam penetapan Paslon, mendahului dengan bacaan Basmalah“ Dengan membaca Bismillahhirrohmannirrohim, dr. Samsul Ashar berpasangan dengan Abdullah Abubakar, SE ditetapkan sebagai Walikota dan Wakil Walikota Kediri periode 2009-2014,” ungkapnya dalam rapat pleno rekapitulasi dan penetapan pemenang pemilihan walikota, di Kantor KPUD Kota kemarinAgus menambahkan, Paslon Syamsul Ashar Abdullah Abubakar sebagai pemenang pemilihan walikota berhasil mengantongi perolehan suara terbanyak, yaitu 41,15% dari surat suara yang dinyatakan sah, sebanyak 136.279 lembar. Dalam rapat pleno tersebut juga disampaikan, masing-masing perolehan suara dari 7 pasangan calon lainnya. Yaitu pasangan nomor urut 2, M.Mahrus R.Nugroho.M (jalur persorangan) dengan perolehan suara 1,59%. Martanti Soenar Dewi dan Achmad Salis (Demokrat, PKS dan koalisi 11 partai) mendapatkan perolehan suara 3,97%. Heru Marwanto dan Tamam Mustofa (Golkar dan koalisi 4 partai) mendapatkan perolehan suara 1,90%. 4 pasangan lain masing-masing Saiful Muslimin dan Farid Makruf (jalur persorangan) mendapatkan perolehan suara 3,76%. Kasmudji dan Khoirul Anam (jalur persorangan) mendapatkan perolehan suara 3,81%. Rinto Harno dan HM.Zaini (PDIP dan PKB Pro Gus Dur) mendapatkan perolehan suara 17,87%, serta Iwan Boedianto dan H.Arifin Asror (PKB Pro Muhaimin Iskandar) mendapatkan perolehan suara 25,95%. Usai rapat pleno, Agus Rofik mempersilahkan kepada pasangan calon yang merasa tidak terima dengan hasil penetapan KPUD untuk melakukan protes. “Kami membuka kesempatan protes tersebut selama 3 hari setelah ditetapkannya hasil pemilihan walikota ini. Surat keberatan dapat dilayangkan ke MA melalui PN Kediri,” ujarnya. Dikatakan pula oleh Agus, apabila selama 3 hari kesempatan penyampaian keberatan tidak ada yang memanfaatkan, maka penetapan dianggap disetujui oleh seluruh lapisan masyarakat, dan selanjutnya diserahkan kepada DPRD Kota Kediri untuk selanjutnya dilakukan pelantikan pada April 2009 mendatang. Yang menarik, dalam pemilihan Walikota Kediri, angka golput tercatat cukup tinggi, dan menduduki peringkat kedua, yaitu mencapai 28% dari total jumlah pemilih mencapai 199.016 orang. “Kami tidak tahu lagi harus berbuat apa. Sosialisasi sudah kami laksanakan secara maksimal, dan atas angka golput tersebut kami cukup menyesalkannya,” terangnya saat dikonfirmasi mengenai angka golput. (nal)
==============
.........
13 Hari Gelar Operasi Pasopati,
44 Pelaku Kejahatan Diamankan KEDIRI - Selama 13 hari menggelar Operasi Pasopati, jajaran kepolisian di Mapolresta Kediri berhasil menciduk 44 pelaku kejahatan. Dari jumlah tersebut, petugas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti (BB) antara lain senjata api, senjata tajam dan uang tunai mencapai puluhan juta rupiah. Kasat Reskrim Polresta Kediri, AKP.David Subagio mengatakan, 44 pelaku kejahatan yang diamankan, terdiri dari 26 tersangka pengedar dan pemakai narkotika dan obat-obatan terlarang, serta 18 lainnya merupakan tersangka dari berbagai bentuk kejahatan, antara lain perjudioan, pencurian, serta kepemilikan senjata api dan tajam. “Kita bekuk mereka semua dalam berbagai operasi dengan sandi pasopati. Operasi yang kita mulai sejak tanggal 14 Oktober ini sendiri, digelar dengan maksud mengantisipasi semakin meningkatnya angka kejahatan akhir-akhir ini,” jelasnya dalam gelar perkara di Ruang Rupatama Mapolresta Kediri, Senin (27/10). David menambahkan, keberhasilan membekuk puluhan pelaku kejahatan dengan keberhasilan mengamankan sejumlah barang bukti. Antara lain 4 senjata api beserta amunisi dalam berbagai kaliber, uang tunai dengan total nilai Rp.25 juta, serta sejumlah barang bukti narkoba, seperti 695 butir pil dobel L, 14 butir pil lexotan, 0,5 gram shabu-shabu serta 4,2 gram ganja kering. Dirinya menambahkan, setelah berhasil mengamankan 44 pelaku kejahatan, saat ini jajarannya masih melakukan pengejaran terhadap sejumlah tersangka lain yang telah ditetapkan sebagai buronan. “Dari sejumlah buronan itu, 3 diantaranya merupakan DPO perampokan toko emas. Kita saat ini sedang melakukan pengejaran terhadap mereka sampai ke daerah asalnya di Provinsi Lampung,” tegasnya. Ketika ditanya mengenai indikasi yang muncul dari keberhasilan membekuk puluhan pelaku kejahatan, David menyebut adanya degradasi moral serta permasalahan ekonomi di tengah kehidupan masyarakat. “Ini semua tak lepas dari pengaruh pergaulan di masyarakat, yang mengakibatkan semakin bejatnya moral. Selain itu, kondisi perekonomian yang terpuruk juga seringkali menjadikan seseorang melakukan tindak kejahatan,” pungkasnya. (nal)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda