Minggu, 09 November 2008

ANGKA CERAI KOTA KEDIRI TINGGI

Faktor Harmonis Pengaruhi Tingkat Perceraian
KEDIRI – Tahun 2008 ini angka perceraian di Kota Kediri meningkat. Ketidak harmonisan rumah tangga menjadi faktor utama kasus perceraian.
Data di kantor Pengadilan Agama Kota Kediri, tahun 2007 yang lalu terdapat kasus perceraian sebanyak 386, namun hingga bulan November ini sudah terdapat 394 perkara yang masuk dan 17 diantaranya masih dalam bentuk permohonan, itu merupakan sebagai bukti dari meningkatnya angka perceraian di Kota Kediri ini.

Dari kasus perceraian, ada beberapa faktor yang mempengaruhi mereka melakukan perceraian, diantaranya tidak harmonis menduduki alasan paling tinggi, disusul dengan faktor ekonomi, kurangnya tanggung jawab, adanya fihak ketiga (selingkuh), kawin paksa sebanyak 3 kasus dan kebutuhan biologis 1 orang.

Dari beberapa faktor tersebut yang menarik adalah alasan yang menduduki nomor empat, yakni adanya fihak ketiga, rata-rata adanya perselingkuhan dari mereka yang bekerja sebagai pegawi negeri sipil (PNS).

Sekretaris Panitera Pengadialan Agama Kota Kediri, H.. M Suwarno mengatakan, dalam setiap tahunnya angka perceraian di Kota Kediri selalu mengalami peningkatan. “Angka perceraian disini sekitar 300 hingga 400 perkara tiap tahunnya”, ujar Suwarno (nal)
..............
Polresta Bekuk Pelaku Percobaan Pembunuhan
KEDIRI - Polrestta Kediri akhirnya berhasil menangkap pelaku percobaan pembunuhan terhadap majikannya sendiri yang terjadi dijalan Sriwijaya Kota Kediri, Jumat (7/11). Pelaku melakukan tindakan percobaan pembunuhan terhadap majikan setelah tergiur untuk memiliki harta tuannya..

Siti Sariana warga Sidoarjo yang mencoba melakukan pembunuhan terhadap Tjue Sioe Kiong alias Susana asal jalan Sriwijaya kelurahan Jagalan Kota Kediri yang terjadi 2 hari lalu, berhasil ditangkap Satreskrim Polresta Kediri, Minggu dini hari kemarin. pelaku ditangkap petugas saat bersembunyi dirumah kerabatnya diwilayah Nganjuk.

Informasi dari Polresta Kediri menyebutkan, penangkapan pelaku setelah petugas melakukan serangkaian penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan saksi dan pencarian barang bukti korban yang telah berhasil digondol pelaku. seperti uang senilai 700 ribu rupiah, pakaian serta perhiasan sang majikan

Kini petugas masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku, sebab ada indikasi pelaku merupakan pelaku yang profesional yang biasa melakukan aksi tindak kejahatan dengan mengaku sebagai pembantu, dan diindikasi telah melakukan aksi ditempat lain selain diwilayah Kediri. (nal)

.................
Gus Ipul bersama para kyai se kota Kediri menggelar tasyakuran di Ponpes Lirboyo, Kediri, Jatim, Minggu (9/11)

Karsa Tasyakuran Di Ponpes Lirboyo
KEDIRI – Meskipun kepastian kemenangan pilkada Jawa Timur (Jatim) putaran II masih menunggu keputusan KPU Jatim,, namun Saifullah Yusuf atau yang biasa disapa Gus Ipul, calon wakil gubernur dari pasangan Soekarwo (Karsa) menggelar tasyakuran di Pondok pesantren (ponpes) Lirboyo.
Dalam acara tasyakuran tersebut turut hadir beberapa kyai pendukung Karsa, diantaranya, KH. Anwar Mansyur, KH. Idris Marzuki, KH. Abdullah Kafabihi Machrus, KH. Zamzami Machur, Anwar Iskandar, KH. Idris Hamid (Pasuruan), KH. Syamsuri, Wildan Mukholadun (PCNU Kota Kediri), K.H Nurul Huda Djazuli (ponpes AL-Falah Ploso, Mojo), KH. Imam Yahya Machrus, KH. Massubadar (Pasuruan).
Gus Ipul membantah, kalau tasyakuran tersebut dalam rangka menjelang kemenangan dalam Pilkada putaran II ini. “Ini bukan tasyakuran kemenangan, namun sebagai bentuk rasa syukur pilkada telah berjalan dengan baik,” jelasnya kepada sejumlah wartawan, Minggu (9/11).
Dia menambahkan, meskipun dari hasil perhitungan quick count ataupun LSI dimenangkan rivalnya, Khofifah-Mudjiono (Ka-Ji), namun dia tetap optimis akan memenangkan setelah ditetapkan KPU. “Kita semua kan sudah melihat hasil quick count, angka kurang dari 1 % itu merupakan margin error, jadi kita tunggulah hasil dari KPU,” ungkapnya.
Gus Ipul semakin yakin setelah mendapat hasil dari beberapa daerah, ternyata saat dikabarkan kalah, namun Karsa menang. “Seperti Nganjuk, dalam perhitungan cepat, kita kalah, namun KPUD mengatakan, kita menang, meskipun selisih 100 suara,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk selalu mengikuti dan mengawasi hasil perhitungan manual yang dilakukan KPU. “Kita semua sama-sama mengawasi, sekaligus mencermati, saya yakin KPU bisa melakukannya dengan baik, jujur dan terbuka,” terangnya.
Sementara, KH. Anwar Iskandar mengatakan, siapapun pemenangnya dalam pilgub putaran II ini merupakan kemenangan masyarakat Jawa Timur. “Kita semua siap menerima apapun hasilnya, toh kalau mereka (Ka-Ji) yang menang juga gubernur kita,” tegasnya. (nal)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda