Selasa, 11 November 2008

SAVIR SENDUK

Masyarakat Kawasan Industri Rokok Kota Kediri Dilatih Ketrampilan
KEDIRI – Warga masyarakat di empat kelurahan yang terkena dampak industri rokok di Kota Kediri, dilatih lima jenis ketrampilan. Program pembinaan ketrampilan yang diadakan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Kediri bekerjasama dengan SMKN 3 Kediri, di sambut cukup semangat oleh para peserta.

Menurut kepala Disnaker Kota Kediri, kegiatan pelatihan itu dilaksanakan berdasarkan adanya Peraturan Mentri Keuanan No 84/PMK.07/2008, tentang penggunaan dana bagi hasil cukai hasil tembakau dan sanksi atas penyalahgunaan alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau.. “Disnaker menggelar pelatihan ini berdassarkan Permenkeu tentang penggunaan dana bagi hasil cukai”, ujar Muhaimin.
Muhaimin menjelaskan, pelatihan ketrampilan tersebut khusus bagi masyarakat yang berada dalam kawasan industri rokok, diantaranya kelurahan Semampir, Balowerti, Ngadirejo, dan Dandangan. Sementara jenis diklat meliputi, tata boga, jahit, salon, elektro, dan mesin. “Peserta diklat keseluruhan mencapai 435 orang,” jelasnya.

Dirinya berharap dengan diadakan pelatihan ini masyarakat, khususnya dibagian kawasan industri bisa lebih mandiri. “Harapan kami program ini bisa mengatasi pengangguran dan kemandirian, khususnya mereka ibu-ibu rumah tangga,” tambah Muhaimin

Pelatihan tersebut menurut Muhaimin, sangat diminati masyarakat, karena memang sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan masyarakat. “Masyarakat di empat kelurahan yakni Dandangan, Baluwerti, Ngadirejo, dan Semampir, yang merupakan kawasan industri rokok tersebut sangat antusias mengikuti setiap materi pelatihan yang diberikan para instruktur”, ujar kepala Disnaker Kota Kediri Muhaimin .

Seperti halnya yang dituturkan Ika Veriana, salah satu peserta diklat asal kelurahan Semampir Veriana mengatakan, sangat senang mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diadakan Disnaker, karena bentuk pelatihan, sangat cocok dengan keinginan para peserta. “Iya senang sekali, itung-itung buat pengalaman, mumung gratis, mungkin nanti bisa di kembangkan untuk usaha” tuturnya.

Ika berharap diklat ini tidak selesai hanya beberpa hari, namun kalau bisa di lanjutkan dengan tahapan kedua. Alasannya biar peserta lebih mengusai ketrampilan atau pelatihan yag diajarkan intruktur. Selian itu Pemerintah juga harus memikirkan tentang modal kerja. “Iya saya berharap pemerintah memberikan modal untuk mengembangkan ketrampilan kita-kita ini, biar tidak putus,” tambah Ika Veriana.

Sementara Kepala Jurusan Bidang Kecantikan, Sholih Nur Cholifah, S.Pd. M,Pd mengatakan, masyarakat tampaknya antusias sekali mengikuti diklat yang diadakan Disnaker tersebut. “Alhamdulillah masyarakat tampak antusias sekali, mulai pertama kali masuk, hingga sekarang belum pernah ada yang absen,” ungkapnya

Adapun materi yang diajarkan dalam diklat tersebut meliputi 5 paket, yakni Rambut dan kulit kepala, pemangkasan, sanggul daerah (Jawa), sanggul modern, dan rias, dengan metode pembelajaran, teori satu hari, dilanjutkan praktek. “Meskipun waktu hanya 20 hari, mudah-mudahan masyarakat bisa memahami,” terangnya. (nal).-
===========================
Emas, Investasi Aman Dimasa Krisis Ekonomi
Kediri,-Pakar keuangan Indonesia, Savir Senduk, menegaskan, dimasa ekonomi sulit, atau krisi ekonomi, masyarakt dihimbau untuk , berinvestasi barang yang mudah dijual, seperti emas atau jenis investasi lain berupa deposito serta reksa dana.
Savir menyampaikan pendapatnya tersebut dalam seminar bertema mengelola keuangan dalam karier dan keluarga, di Grand Surya Kediri kemarin. Seminar diadakan Bank Indonesia cabang Kediri tersebut, diikuti sekitar 100 orang dari berbagi profesi. yang masuk dalam responden Bank Indonesia cabang Kediri.
Untuk mengelola keuanngan keluarga, Savir menyarankan agar masyarakat mendahulukan kewaajiban dalam mengeluarkan uang. Setelah yang wajib, lalu yang di butuhkan dan terakhir baru mengeluakan uang untuk memenuhi keinginan. Namun menaurut Savir, kebanyakan masyarakat lebih banyak yang mengeluarkan uang karena keinginan. “Yang wajib adalah jika tidak di bayar kita akan di denda, seprti bayar listrik telpon dan sebagainya”, ujar Savir
Menanggapi banyaknya diskon di mall atau plasa, hendaknya masyarakat tidak tergiur. Karen diskon di Plasa itu kebanyakan menjebak konsumen. Misalkan diskon 50 persen tambah 30 persen. Sebenarnya itu hanya diskon 58 persen. “Belilah yang penting dan wajib, jangan asaln ingin, lalu membeli barang”, ujar Savir.
Bagi para karyawan, Savir menganjurkan agar memilki investasi. Sebab investasi merupakan salah satu harta produktif.. Namun jangan lupa memilih jenis produk investasi yang paling pas di saat terjadi krisis ekonomi seperti saat ini. Savir sekali lagi menegaskan jenis produk investasi yang paling pas adalah emas.
Menurut kepala bidang moneter dan ekonomi Bank Indonesia Kediri Marlison Hakim, acara seminar yang dikemas dengan ramah tamah bersama responden, tersebut akan diadakan secara periodic mengingat segi manfaat yang dirasakan para peserta. “Kita akan mengadakan acara seperti ini secara rutin dengan mengundang berbagai pakar, melihat masyarakat cukut antusias”, ujar marlison usai acara seminar. (nal)
Polis Kediri Bongkar Makam Bayi
Kediri - Polisi Kediri kemarin membongkar makam bayi di Dusun Kwaluhan, Desa Brenggolo, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Polisi menduga bayi jenis kelamin laki-laki itu dibunuh ibunya.Pembongkaran itu dilakukan petugas medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pelem, Pare dengan Kepolisian Resor (Polres), Kediri, Selasa pagi (11/10/2008). Bayi baru lahir yang diberi nama Senin Pahing itu langsung diotopsi di RSUD Pelem Pare.Hasil otopsi menunjukkan, kondisi tubuh bayi mengalami luka di bagian leher maupun matanya. Terlihat, si bayi dengan jenis kelamin laki-laki itu dilahirkan dengan paksa, dan sebelumnya disiksa, hingga meninggal.Dalam kasus itu, polisi mengamankan perempuan yang bernama Pj (23), warga Desa Klaten, Desa Brenggolo, Kecamatan Plosoklaten di rumahnya. Hal itu terungkap, setelah pelaku mengalami pendarahan seperti orang baru melahirkan.Penangkapan itu diawali dari kecurigaan Muhadi Qohar, mantan Sekretaris Desa Bangkok, Kecamatan Gurah yang juga majikannya melihat perubahan tubuh pelaku. Bahkan, sejak Senin kemarin (10/1), pelaku tidak keluar kamar hingga bau kamar pelaku berbau anyir.Berdasarkan pengakuan Pj, Muhadi mengaku istrinya sakit perut sampai mengalami pendarahan. Oleh keluarga, Pj langsung diperiksakan ke bidan desa setempat, yang bernama Siti Munarningsih.Oleh bidan, Pj sempat ditanya apakah habis melahirkan. Meski begitu, ia mengelak menjawabnya dan hanya mengaku sakit perut. Tapi, kemudian Ia akhirnya mengakui baru saja melahirkan, namun jenazah anaknya sudah tewas, sehingga dimakamkan di TPU.Polisi yang mendapat laporan itu langsung menuju TPU dan membongkar kembali makam bayi malang itu. Dengan lubang yang hanya sekitar satu meter, akhirnya petugas mendapati jenazah bayi dan dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi.Hingga kini, pelaku masih dirawat di RS. Amelia, Pare di ruang Melati 2. Sayangnya, ruangan itu dijaga ketat, sehingga tidak dapat mengambil gambar.Sementara itu, Kepala Satuan Resor dan Kriminal, Kepolisian Resor (Polres), Kediri, AKP Didit Prihantoro mengatakan, pembongkaran jenazah itu dilakukan karena ada indikasi bayi itu korban pembunuhan. "Kami masih menyelidiki kasus itu. Ada kemungkinan, bayi itu dibunuh ibunya usai dilahirkan,"katanya. (nal)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda