Selasa, 16 Desember 2008

SPBU PROTES KEDIRI

120 SPBU Se Kediri Gugat Pemerintah Beri Ganti Rugi
Kediri,-Sedikitnya 120 pemilik Stasiun Pengisian bahan bakar Umum (SPBU) se eks karesidenan Kediri, kemarin mengirimkan surat protes ke pemerintah pusat. Mereka merasa dirugikan akibat pemerintah secara mendadak menurunkan harga bensin dan Solar, Sabtu lalu.
Suyanto ketua Himpunan wiraswastawan nasional minyak dan gas bumi (Hiswana Migas), di wilayah Kediri ada 120 pengusaha. Mereka sudah berkumpul dan meminta ganti rugi pada pemerintah pusat karena telah rugi 500 rupiah perliter. “Rata rata para pemilik SPBU dirugikan 20 hingga 50 juta rupiah”, ujar Suyanto.

Menurut Suyanto, para pengusaha, saat membeli BBM ke depo dengan harga bensin 5.500 perliter. Saat stok masih banyak, tiba tiba pemerintah Pusat menurunkan harga menjadi 5.000 rupiah perliter. Sehingga harga jual dan harga beli selisih 500 rupiah perliter. “Kita sudah Kirimkan suart ke Pemerintah pusat untuk minta ganti rugi”, ujar Suyanto

Sementara juru bicara depot Pertamina Madiun yang membawahi wilayah Kediri, Aji Anom menyatkan belum bisa memutuskan apakah akan mengganti pada para pengusaha atau tidak. Semuanya di serahkan pada pemerintah pusat. “Kita akan teruskan tuntutan para pengusaha, terserah pemerintah pusat”, ujar Aji Anom (nal)


DPRD Kediri Tolak Pemekaran Kecamatan
Kediri,-DPRD tolak rencana pembagian wilayah kecamatan dari tiga kecamatan menjadi 6 wilayah kecamatan di Kota Kediri. Pasalnya hingga saat ini pelayanan di tiga kecamatan belum maksimal.

Menurut juru bicara komisi A bidang pemerintahan DPRD kota Kediri Heru Ansori, wilayah Kota Kediri, saat ini masih belum waktunya. Pembagian wilayah dengan memecah tiga wilyah kecamatan menjadi enam wilyah hanyalah menghambur hamburkan uang rakyat. “Saat ini belum saatnya pemekran cukup tiga kecamatan saja yang penting pelayanan maksimal”, ujar Heru Ansori.

Menanggapi penolakan anggota DPRD, Ketua Badan Perencananan Pembangunan Kota Kediri Bambang Basuki Hanugrah, menjelaskan, berdasarkan penelitian dan survey kelayakan pengembangan kecamatan di Kota Kediri, saat ini, proses pengembangan atau pemekaran Kota Kediri masih dalam taraf awal, proses pembentukan masih butuh waktu. “Kita masih butuh waktu untuk mewujudkan rencana pemekaran kecamatan di Kota Kediri”, ujar Bambang. (nal).

Ditipu Istri Oknum TNI, Calon TKI Lapor PolisiKediri-ditipu istri oknum TNI, sedikitnya 8 orang calon tenaga kerja indonesia (CTKI) dari berbagai kota dio eks karesidenan Kediri, kemarin lapor ke Polisi. Mereka melaporkan Nunik Irianingtyas, isti oknum TNI yang diduga telah melakukan penipuan, dengan modus menjanjikan pekerjaan ke
luar negeri.Para CTKI, merasa di rugikan Nunik karena mereka telah menyerahkan sejumlah uang kepada terlapor sebagai uang muka biaya bekerja ke Luar Negeri. Meski sudah setor, namun, hingga kini tidak juga di berangkatkan keluar negeri. Selain delapan orang, menurut mereka masih ada 43 CTKI, yang di tipu Nunik.Modusnya, Nunik warga di Jl Penanggungan, Mojoroto Kota Kediri, mengaku sebagai Petugas Lapangan (PL), sebuah perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI). Salah seorang korban, Suwardi (37), warga Tanjung Anom, Tulungagung, mengatakan telah menyetorkan uang muka sebesar 20 juta rupiah. awal bulan Maret 2008 lalu. Nunik menjanjikan akan memberangkatan Suwardi bulan Agustus.” Bu Nunik menwarkan kerja ke Korea, namun setelah setor 20 juta rupiah, ternyta tak ada kejelasn hingga sekarang”, ujar wardi
Wardi, dengan CTKI lain sempat melakukan pertemuan dengan Nunik. Mereka, berniat menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan dengan meminta kembali uang yang bernilai ratusan juta tersebut. "Bu Nunik juga sempat membuat surat pernyataan akan mengembalikan uang tersebut, kenyataanya semua diingkari,"cetus Wardi.Korban lain,Purnomo (32), mengaku telah menyerahkan uang sebesar Rp 17,5 juta kepada Nunik. Namun hingga kini tak ada kejelasan. "Semua korban merasa kecewa dengan perbuatan Bu Nunik, Kamipun melaporkan ke Polresta.”, ujar Purnomo
Sementara itu, Kepala Bina Mitra Polresta Kediri Abraham Gurem-Gurem, menyatakan kasus penipuanmCTKI, telah di tangani satreskrim untuk di tindak lanjuti sesuai dengan hokum yang berlaku. “Petugas sudah menangani kasus penipuan tersebut”, ujar Gurem-Gurem. (nal)


Lansia Kabupaten Kediri Peringati Hari IbuKediri-Lansia, se Kabupaten Kediri, kemarin menggelar peringatan hari ibu ke 80, dengan lomba Fashion show. Puluhan nenek yang berasal dari berbagai tempat di Kabupaten Kediri. Mereka memamerkan kelincahannya bergaya seperti peragawati saat diatas panggung. Lomba fashion show tersebut digelar di Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri. Puluhan wanita lanjut usia (lansia) itu tidak canggung, ketika mengenakan busana adat jawa, demi merebut perhatian dari para dewan juri. Meskipun, usia mereka lebih dari 60 tahun. Bahkan, beberapa peserta terlihat gemetar ketika berjalan, namun tetap percaya diri (PD).Suharyati (65), salah satu peseta yang berasal dari Kecamatan Plosoklaten mengaku optimis akan merebut juara pertama. Bahkan, diakui nenek 13 cucu itu, telah mempersiapkan diri, berdandan merias diri di salon sejak pukul 06.00 pagi. "Saya sudah terbiasa dengan kegiatan seperti ini, karena saya sering ikut show karawitan kemana-mana"ujar Suharyati.
Kabag Humas Pemkab Kediri, Siigit Raharjo menyatakan acara Fashion show untuk nenek nenek di gelar di SLG, untuk pengenalan SLG sebagai tempat kegiatan seklaligus untuk memperingati hari ibu yang ke 80. “Kita peringati hari ibu untuk mengenang jasa para Pahlawan”, ujar Sigit. (nal)


Cinta Di Tolak, siswa Gantung DiriKediri-Cinta ditolak, Siswanto (17) pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Chandabirawa, Pare tinggal di Dusun Purworejo, Desa/Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri, kemarin nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.putra pasangan Sutaji (45) dengan Sumiati (39)itu ditemukan tewas dalam keadaan (menggantung) di kamar rumahnya. mayat siswa klas III itu ditemukan Dian (16), teman sekolahnya, asal desa setempat. Saksi datang ke rumah korban, karena sebelumnya mendapat SMS. "Sekitar pukul 04.00, Siswanto mengirim sebuah pesan lewat SMS yang isinya singkat. Saya mau pamit"ujar Dian.Melihat kejadian itu Dian terkejut, serta shok berat, dengan mata kepalanya sendiri temannya terlihat menggantung di blandar kamar, dengan seutas tali plastik yang disambung ikat pinggang. Spontan, saksi menjerit histeris, hingga terdengar oleh orang tua korban. Sutaji dan Sumiati pun langsung menuju kamar korban dan melihat anaknya sudah meninggal dunia. Tidak lama kemudian, puluhan tetangga dan perangkat desa setempat datang. Kejadian itu langsung dilaporkan ke Polsek Kepung. Petugas, langsung mendatangi lokasi. Petugas mendapati sepucuk surat wasiat yang diduga ditulis korban sebelum meninggal dunia.Surat itu berisi permintaan maaf kepada orang tuanya. 'Bapak, Ibu aku pamit arep lungo adoh, sepurane sing akeh. Sepurane sing akeh, terakhir kulo titip salam kanggo Kristina (Bapak-Ibu saya pamit mau pergi jauh, maaf dan terakhir titip salam buat Kristina).Data yang berhasil dihimpun wartawan, bahwa Kristina adalah seorang gadis yang tinggal di Dusun Jomblang, Desa Asmoro Bangun, Kecamatan Puncu. Namun, belum diketahui secara pasti kedekatannya terhadap korban.Sementara itu, Kapolsek Kepung AKP Gunawan Sudaryanto mendampingi Kapolres Kediri AKBP Drs Benyamin MM mengatakan, kejadian itu murni bunuh diri. "Motif bunuh diri, diduga karena masalah asmara," ujar AKP Gunawan (nal)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda