Kamis, 13 November 2008

Laksanakan UU Pemkot Kediri Data Pabrik Rokok
KEDIRI – Pemerintah Kota Kediri akan mendata seluruh pabrik rokok yang ada di wilayahnya, sebab, ditengarai saai ini masih ada pabrik rokok illegal atau tidak membayar cukai. Pendataan itu akan dilakukan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam) setempat.
Menurut Kepala Disperidagtam, Arie Kusnandar, pendataan itu dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Mentri Keuanan No 84/PMK.07/2008, tentang penggunaan dana bagi hasil cukai hasil tembakau, terutama pasal 4 huruf g, ayat 1. Yakni tentang penggunaan dana cukai. Disperindagtam akan melakukan pendataan terhadap pabrik rokok.yang ada di kota Kediri “Nantinya kita akan melakukan pendataan beberapa perusahaan rokok yang ada di kota Kediri , ujar Arie Kusnendar.

Apabila nantinya ditemukan pabrik rokok illegal, maka Disperindagtam akan memberikan pembinaan untuk segera mengurus surat perizinannya. “Iya kalau mereka (rokok illegal red.) tetap ngotot tidak izin dan membayar pajak cukai, maka akan kami tindak lanjuti dengan menutupnya,” tegasnya.

Sementara berdasarkan pantauan, di Kota Kediri terdapat sekitar 20an pabrik rokok, illegal mapun legal. Lebih lanjut Arie menegaskan pihaknya akan mampu menyerap dana anggaran cukai tersebut hingga akhir Desember. “Kami yakin anggaran tersebut akan bisa direlokasikan untuk melakukan database,” tambahnya. (nal).
===================
Pemkab Tegas, Terbukti Jadi Calo CPNS, Dipecat

KEDIRI-Pelaksana tugas (Plt) Sekertaris daerah (Sekda) Kabupaten Kediri, Supoyo, akan memberikan sangsi tegas sampai pemecatan apabila, ada oknum PNS atau pejabat Pemkab Kediri yang terbukti menjadi calo penerimaan CPNS di Kabupaten Kediri, yang akan segera dilakukan dalam waktu dekat..
“Saya akan beri sangsi tegas bila ada oknum PNS Kabupaten Kediri, yang terbukti menjadi calo penerimaan CPNS,”ungkapnya. Kamis (13/11) saat dimui diruang kerjanya.

Tidak menutup kemungkinan dalam penerimaan CPNS yang akan datang banyak oknum yang menjadi calo, dengan menjanjikan bisa memasukkan seseorang menjadi CPNS dengan membayar sejumlah uang.

Untuk mengantisipasi pengamanan tersebut, Supayo, akan menjaga ketat soal ujian CPNS dari Universitas Brawijaya hingga ke Kediri , agar nantinya ditenggah perjalanan tidak ada oknum yang membuka.“Soal CPNS akan dijaga ketat dari pengambilanya nanti di Unibra sampai di Kediri akan dijaga ketat petugas,” katanya.

Sementara itu, Supoyo memperkirakan peserta seleksi CPNS di Kabupaten Kediri, tahun ini akan mencapai lebih dari sepuluh ribu orang, mengingat jumlah formasi yang dibutuhkan di Kabupaten Kediri sebanyak 342 orang. Sehingga diperlukan 250 ruang setiap ruangnya akan diisi 40 peserta.“Tempat penyeleksian direncanakan difokuskan di Pare, dengan mengunakan ruang seluruh sekolahan yang ada di Pare, dengan demikian koordinasi dan pengawasanya akan lebih mudah,”ujarnya. (nal)
===========================
Pemkab Kediri Tak Becus Urusi ADD
KEDIRI-Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2008 Kabupaten Kediri yang molor proses pencairannya, diduga sengaja diselewengkan untuk mencari keuntungan bunga yang disimpan di Giro jasa. Pasalnya, bunga tersebut nantinya akan masuk ke rekening disetiap satuan kerja (satker).
Menurut ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) Kabupaten Kediri, Sentot Djamaludin usai rapat intern Komisi A, kemarin, menyatakan pihaknya mencium adanya kesengajaan tersebut. “Belum cairnya ADD selama ini, diduga ada kesengajaan Pemkab untuk mencari untung,”ujar Sentot.
Sementara pihak Pemkab Kediri, melalui Plt. Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kediri, Supoyo, beralasan belum cairnya ADD karena adanya kendala administratif. Supoyo berjanji ADD tersebut akan cair bulan Novermber. “Dana akan segera kita cairkan bulan depan”, katanya.
Akobat belum cairnya ADD 2008 hingga saat ini, banyak Kepala Desa di Kabupaten Kediri menjerit, pasalnya, roda pemerintahan, pelayanan pemerintahan desa dan program pembangunan desa terhambat. Untuk menjalankan pelayanan pemerintahan desa, akhirnya banyak Kades berkorban dengan utang.
Sementaraitu, Plt. Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kediri, Supoyo. Membantah jika ADD yang molor pencairannya tersebut disalahgunakan disimpan di Giro Jasa untuk diambil bunganya.”Tidak benar itu jika ADD dititipkan di Giro Jasa untuk diambil keuntungan bunganya,”jelas Supoyo saat ditemui diruang kerjanya, kemarin.
Supoyo mengatakan bahwa keterlambatan pencairan ADD tersebut karena faktor kurang baiknya koordinasi. “Insya Allah, untuk tahun 2009 mendatang akan kita benahi kinerjanya sehingga tidak akan molor lagi,”ungkapnya.
Supoyo menambahkan, molornya pencairan ADD, karena ada penyakit kinerja aparat. Saat ini penyakit tersebut telah diketahuinya, sehingga 2009 dijamin tidak akan molor lagi. “ADD Tahun 2009 mendatang paling lambat bulan Juni-Juli sudah akan cair,”jelas Supoyo.
Sementara saat ini total ADD tahun 2009 sebesar 21 Miliar telah dicairkan 7 Miliar, dalam waktu dekat akan cair 7 Miliar lagi. Saat ini, berkas telah ditandatangani Sekda, sedangkan yang 7 M lagi akan dicairkan setelah selesainya SPJ dari pencairan ADD yang sebelumnya.

Di Kabupate Kediri. ada 344 desa yang akan menerima ADD 2008, namun jumlah besaran setiap desa tidak sama, berkisar antara Rp. 50 juta sampai Rp. 130 juta. Sedangkan untuk penerima ADD terbesar adalah desa Gadungan Kecamatan Puncu. Nilainya Rp. 133.972.000 dan yang terkecil Desa Wonocatur Kecamatan Gampengrejo, sebesar Rp. 56.230.000. “Besaraan ADD yang tidak sama, karena dinilai dari luas wilayah, jumlah penduduk, serta pertimbangan lain”, ujar Supoyo. (nal)
=======================



Warga Ploso Kidul Bohongi Dewan.
KEDIRI,-.Komisi A DPRD Kabupaten Kediri dibohongi laporan warga Desa Ploso Kidul terkait penambangan galian C di Desa Plosokidul Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. Dua hari lalu, warga melaporkan ke DPRD telah menutup penggalian tersebut.
Sebelumnya, anggota DPRD gembira atas dukungan warga sekitar lokasi telah menutup galian C.. Komisi A DPRD terus melakukan upaya agar penambangan galian C yang telah merusak lingkungan itu segera di tutu. Hasyim Asa, Ketua Komisi A DPRD Kabupeten Kediri mengatakan pihaknya telah menerima laporan bahwa warga telah menutup kegiatan Galian C tersebut. “Kita sangat terdukung upaya yang dilakukan warga tersebut, sehingga hal ini akan memperkuat tuntutan semua pihak agar Bupati Kediri menutup penggalian tersebut.”jelas Hasyim kepada wartawan, usai rapat intern komisi A, kemarin.

Menurut Hasyim, kegiatan galian C tersebut tidak sesuai dengan Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kediri. “Wilayah tersebut seharusnya menjadi tata ruang wilayah untuk hutan lindung, sehingga kondidi lingkungan harus juga dijaga dari kerusakan,”ujar Hasyim.
Saat Harian Bangsa meninjau dilokasi Galian C di Desa Plosokidul, ternyata kegiatan pengerukan tanah masih terus dilakukan dan tidak sesuai dengan laporan warga kepada Komisi A DPRD. Terlihat truk-truk pengangkut tanah lalu lalang di kawasan tersebut.

Sugito, penjaga pos masuk kawasan galian C tersebut mengatakan bahwa kegiatan penggalian masih terus dilakukan. Dirinya tidak membenarkan jika ada peutupan yang dilakukan warga terhadap kegiatan galian C tersebut. “Tidak mas, masih terus buka kok penggalian disini.”ungkap Sugito kepada Harian Bangsa. Dikatakannya, kegiatan disana masih tetap berjalan seperti biasa dan tidak ada upaya penutupan oleh warga setempat.

Saat ditanya adanya papan di Pos tersebut, tentang larangan menggali pasir maupun tanah dikawasan Sungai Konto tersebut, Sugito mengatakan bahwa papan tersebut sudah lama dipasang di Pos. Dari pantauan Harian Bangsa bahwa papan tersbut hanya menjadi pajangan yang tidak dipedulikan, pasalnya kegiatan Galian C masih terus berjalan. Tampak lalu lalang truk bertuliskan “Triple S”. (nal)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda